Sinyal Kewalian Guru Cantung Diungkap Habib Luthfi

0 636

MARTAPURA, lugasnusantara.co.id – Habib Luthfi bin Yahya merupakan salah satu ulama keturunan Rasulullah SAW yang sangat dekat dengan para jamaahnya.

Tidak hanya kisah kedekatan saja, banyak di antara jamaah yang pernah mendengar bahkan mengalami sendiri kisah-kisah karomah dari Habib Luthfi.

Salah satunya adalah ketika mengungkap kewalian Guru Cantung, sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal You Tube Penerus Para Nabi.

Diketahui bahwa Guru Cantung adalah salah satu murid Tuan Guru Syekh Seman Mulia Albanjari

Sewaktu menuntut ilmu, Guru Cantung sempat menjadi pegawai negeri di Departemen Agama (sekarang, Kementerian Agama). Hingga suatu ketika, dia diperintah Guru Seman untuk mengasingkan diri.

Guru Dachlan pun kemudian uzlah di sebuah bukit di daerah Cantung, sekitar 5 kilometer mendaki dari peristirahatan terakhir beliau di Laladang Musafir, Sungai Kupang, Kabupaten Kotabaru.

Sebagaimana diceritakan Ketua Fatwa MUI Kalsel, Ustadz H Abdussamad Sulaiman Lc, beliau dan para ulama asal Banjarmasin pernah berkunjung ke kediaman Habib Luthfi bin Yahya.

Habib Luthfi merupakan Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah (Pimpinan Jemaah Ahli Tarekat) di Pekalongan. Oleh beliau, diperintahkan untuk silaturahmi ke kediaman Guru Cantung.

Setelah pulang ke Kalsel, Ustadz Abdussamad dan para ulama pun kemudian bersilaturrahmi ke kediaman Guru Cantung.

Sesampainya di sana, Guru Cantung pun bertanya dari mana mengetahui sosok beliau yang saat itu menyembunyikan diri. Maka disebutlah nama Habib Luthfi bin Yahya.

Mendengar nama Habib Luthfi bin Yahya, Guru Cantung pun tersenyum sembari berujar, “Habib kan punya radar (signal).”

Kalam Guru Cantung: “Menjadi pegawai negeri memang lebih mudah daripada menjadi pegawai Allah. Tetapi menjadi pegawai Allah itu hebat”.

Guru Cantung berpulang kerahmatullah pada 15 Mei 2004 Masehi (bertepatan dengan 25 Rabiul Awwal 1425 Hijriah) dimakamkan di Desa Sungai Kupang, Kecamatan Kelumpang Hulu, Kabupaten Kotabaru.

Semoga kisah-kisah para wali membawa pelajaran besar bagi manusia agar senantiasa selalu dekat dengan orang-orang sholih dan selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad.

Alfaatihah gasan Tuan Guru Cantung …

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan ditampilkan.