Sederhana dan Akurat

Survei PSK2P Universitas Indonesia, Zairullah Teratas Kandidat Cagub Kalsel, Disusul Muhidin

1,249

BANJARMASIN, lugasnusantara.co.id – Survei Pusat Studi Komunikasi dan Kebijakan Publik (PSK2P) Universitas Indonesia pada 10 April-18 Mei 2023 dari 1.000 responden dengan margin error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen menjaring 20 nama kandidat Calon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dengan empat tahap survei model wawancara pada populasi responden di 13 kabupaten/kota Kalimantan Selatan berdasar gender, agama dan suku menempatkan 20 nama figur calon Gubernur Kalsel pada suksesi 2024.

Pada top mind untuk mengukur tingkat elektabilitas calon Gubernur Kalsel, PSK2P Universitas Indonesia dengan pertanyaan terbuka (spontan) menempatkan Zairullah Azhar pada posisi teratas.

Bupati Tanah Bumbu dan Ketua DPW PKB Kalsel ini meraih meraih 34,1 persen. Disusul, Wakil Gubernur Kalsel yang juga Ketua DPW PAN Kalsel Muhidin 14,2 persen dan mantan Wakil Menkumham Denny Indrayana 8,3 persen unggul dari kandidat lainnya.

Namun, dari potensi undecided voters 23,7 persen, potensi meningkatkan elektabilitas masih cukup besar. Kandidat dengan perolehan di bawah 0,1 persen dimasukan dalam kategori lainnya. Nah, dalam deretan ini Bupati Tabalong Anang Syakhfiani meraih 7,3 persen, disusul Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN Pangeran Khairul Saleh 4,2 persen, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina hanya 3,2 persen.

Di tataran berikutnya, sosok Muhammad Rifqinizamy Karsayuda (MRK) mengumpulkan elektabilitas 1,1 persen, Senator DPD RI Gusti Farid Hasan Aman 0,9 persen, istri Gubernur Kalsel Hj Raudhatul Jannah pun masuk dalam radar survei dengan 0,5 persen, disusul Walikota Banjarbaru yang juga Ketua DPW PPP Kalsel HM Aditya Mufti Ariffin mengoleksi 0,3 persen. Sementara, responden merahasiakan pilihan mencapai 2,2 persen dan tidak tahu/tidak menjawab lebih besar ceruknya 23,7 persen.

Sementara dalam simulasi semi terbuka 20 nama kandidat, lagi-lagi menempatkan Zairullah Azhar di posisi teratas 29,3 persen, disusul Muhidin 12,4 persen, Denny Indrayana 8,3 persen, Anang Syakhfiani 7,3 persen, Pangeran Khairul Saleh 6,8 persen, disusul MRK mengantongi 4,1 persen, Ibnu Sina 2,3 persen dan Gusti Farid Hasan Aman 1,9 persen.

Menariknya, nama Rosehan Noor Bachri masuk dalam simulasi semi terbuka dengan mengoleksi 0,5 persen dan Habib Abdurrahman Bahasyim (Habib Banua) 0,4 persen dan lainnya 3,2 persen. Sementara, tidak memberi jawaban atau undecided voters mencapai 23,5 persen.

Jika diturunkan ke simulasi 15 kandidat, kembali nama Zairullah Azhar berada di peringkat pertama dengan 31,6 persen, disusul Muhidin 17,4.persen, Anang Syakhfiani 8,1 persen, Denny Indrayana 7,9 persen, Pangeran Khairul Saleh 6,6 persen, Ibnu Sina 3,6 persen, MRK 2,8 persen, Gusti Farid Hasan Aman 1,7 persen, Habib Banua 0,6 persen, Hasnuryadi Sulaiman 0,3 persen. Sedangkan, merahasiakan pilihan sebanyak 3,1 persen dan undecided voters terdapat 16,3 persen.

PSK2P Universitas Indonesia kembali mengerucutkan pada 5 besar calon Gubernur Kalsel. Nah, pada posisi ini, Zairullah Azhar kembali unggul dengan 39,6 persen, disusul Muhidin 20,2 persen, Anang Syakhfiani 10 persen, Denny Indrayana 9,8 persen dan Pangeran Khairul Saleh 1,3 persen. Sementara, yang tidak memberi jawaban mencapai 19,1 persen.

Model simulasi 3 kandidat yang dimainkan PSK2P Universitas Indonesia dari 5 besar itu memunculkan tiga nama. Teratas adalah Zairullah Azhar dengan 41,8 persen, disusul Muhidin mengoleksi 22,6 persen dan Anang Syakhfiani dengan 8,5 persen. Sedangkan, rahasia atau tidak menjawab mencapai 27,1 persen.

Nah, jika simulasi head to head antara Zairullah Azhar versus dengan Muhidin dalam Pilgub Kalsel 2024 versi survei PSK2P Universitas Indonesia didapat fakta bahwa Zairullah Azhar jauh lebih unggul meraup 47,8 persen berbanding dengan Muhidin hanya 26,0 persen. Dengan catatan pemilih (responden) merahasikan jawaban mencapai 3,1 persen dan undecided voters cukup besar ceruknya 23,2 persen.

Pada kesimpulan survei PSK2P Universitas Indonesia menyebut Zairullah Azhar tetap berada di elektabilitas top mind dengan keterpilihan Zairullah Azhar mempunyai jarak berkisar 20 persen dengan kandidat di bawahnya, Muhidin.

Begitu pula, jika head to head antara Zairullah Azhar versus Muhidin terjadi gap elektabilitas 21,8 persen. Hal ini menjelaskan bahwa kandidat lain yang terkuat setelah Zairullah Azhar adalah Muhidin.

“Tetapi, karena ada faktor undecided voters 26,3 persen, maka setiap kandidat berpeluang menambah perolehan suara dan berpeluang memenangi kontestasi,” begitu analisis survei PSK2P Universitas Indonesia.