lugasnusantara.co.id, BANJARBARU – Provinsi Kalimantan Selatan tampil memukau dalam ajang Pekan Melayu Budaya Serumpun 2025 yang digelar di Pekanbaru, Provinsi Riau, pada 7–11 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi wadah pertemuan budaya, pertukaran ide, sekaligus promosi kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia maupun negara serumpun Melayu.
Dalam kesempatan itu, Kalsel menampilkan prosesi Upacara Pengantin Banjar, sebuah warisan adat yang kaya simbol dan makna. Pertunjukan ini merupakan kolaborasi antara Bidang Kebudayaan Disdikbud Kalsel, UPTD Taman Budaya, Badan Penghubung Kalsel di Jakarta, serta Himpunan Ahli Rias Pengantin (HARPI Melati) Kalsel.
Busana adat yang dikenakan memancarkan kemegahan khas Banjar, lengkap dengan iringan musik tradisional dan prosesi ritual yang berhasil memikat perhatian penonton. Banyak pengunjung dan peserta dari provinsi lain mengabadikan momen tersebut karena kagum pada kekayaan tradisi Banjar yang masih lestari.
Kepala Disdikbud Kalsel, Galuh Tantri Narindra, melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Raudati Hildayati, menyatakan bahwa keikutsertaan dalam ajang ini bukan sekadar promosi, tetapi juga bentuk diplomasi budaya.
“Kalsel memiliki kekayaan budaya luar biasa, dan melalui kegiatan seperti ini kita bisa memperkenalkannya ke tingkat nasional maupun internasional. Kita juga belajar dari daerah lain, saling menginspirasi untuk terus melestarikan budaya,” ujarnya, Jum’at (15/8/2025).
Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel, Suharyanti, menambahkan bahwa prosesi Upacara Pengantin Banjar menjadi salah satu atraksi paling menarik perhatian. Menurutnya, prosesi adat tersebut bukan hanya menampilkan keindahan busana pengantin tradisional, tetapi juga memperkenalkan filosofi serta nilai kearifan lokal masyarakat Banua.
“Alhamdulillah, sambutan masyarakat sangat antusias. Banyak yang tertarik melihat detail prosesi, mulai dari iringan musik, tata rias, hingga makna di balik setiap tahapannya,” ucapnya.
Dengan penampilan memikat di pawai, partisipasi dalam simposium, serta kontribusi di pameran, Kalsel berhasil meninggalkan kesan positif bagi peserta maupun pengunjung. Semangat “Banua Bersatu untuk Budaya” pun terasa kuat, mengukuhkan posisi Kalimantan Selatan sebagai salah satu penjaga warisan budaya bangsa.
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id