Nasib Kurang Beruntung Amang Misran di Batulicin, Perlu Uluran Tangan Para Dermawan

TANAH BUMBU, lugasnusantara.co.id –
Keberuntungan tidaklah menyapa setiap orang apalagi mampir dan menetap. Tak sedikit orang yang memilik nasib kurang beruntung dalam kehidupannya, meskipun segala daya upaya sudah dilakukan.

Seperti yang dialami oleh pria yang berusia 60 tahunan bernama Misran, atau kita panggil saja Amang Misran. Penampilannya yang agak lusuh, wajah yang telah keriput menandakan usia Amang Misran yang sudah tak muda lagi.

Di usia tuanya Amang Misran hidup sendiri setelah ditinggal oleh istrinya menghadap Ilahi. Tadinya ia tinggal bersama seorang putra semata wayangnya yang menderita keterbelakangan mental. Namun setelah putranya itu dititipkan kepada seorang saudaranya di kampung di pelosok desa di Banua Anam, Amang Misran tinggal sendiri di gubuk yang dibangun untuk menjaga sarang burung di kawasan Kelurahan Gunung Tinggi Batulicin.

“Syukurlah ada yang bersedia meminjami tempat berteduh sambil menjagakan sarang burung meski tak diupah oleh pemiliknya,” cerita Amang Misran suatu kali ketika berkunjung ke Sekretariat SMSI Tanah Bumbu.

Ia pun menceritakan perihal kondisinya sekarang, atau lebih tepatnya berkeluh kesah tentang sulitnya menjalani kehidupan dengan statusnya tanpa pekerjaan tetap untuk biaya dan bertahan hidup. Disamping untuk keperluannya sehari-hari Amang Misran juga tetap memikirkan dan mencarikan keperluan untuk anak semata wayangnya yang dititipkan ke saudaranya itu.

Dengan usia yang sudah tua serta fisik yang tampak lemah, tak mungkin bagi Amang Misran untuk ikut berkerja berat, sehingga ia pun cuma mampu mengerjakan pekerjaan sesuai kemampuan kondisi fisiknya.

Comments (0)
Add Comment