Menantu Gubernur Kalsel Gelar Tradisi Mandi-Mandi Tujuh Bulan, Disdikbud: Warisan Budaya yang Harus Dijaga

Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, Galuh Tantri Narindra, yang hadir langsung menyaksikan prosesi adat tersebut. Ia menjelaskan, acara tujuh bulanan dalam budaya Banjar atau dikenal sebagai Mandi Tujuh Bulanan atau Bamandi-Mandi Manujuh Bulanan merupakan tradisi turun-temurun yang dilaksanakan saat seorang ibu hamil anak pertama memasuki usia kehamilan tujuh bulan.

“Acara ini merupakan ungkapan syukur atas kehamilan dan doa keselamatan bagi ibu dan bayi yang dikandung. Budaya mandi-mandi tujuh bulan merupakan warisan yang mencerminkan kekayaan tradisi masyarakat Banjar. Prosesi ini tidak sekadar ritual adat, tetapi juga mengandung nilai kebersamaan, doa keselamatan, serta penghormatan terhadap kehidupan baru yang akan lahir,” kata Tantri.

Ia juga menegaskan, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Disdikbud terus mendorong kegiatan-kegiatan budaya seperti ini agar tidak hilang ditelan zaman. Apalagi, tradisi ini selaras dengan upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Kebudayaan daerah.

“Pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi tugas kita bersama. Semoga tradisi mandi-mandi tujuh bulan ini terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” pungkasnya.

Tantri pun berharap, semakin banyak masyarakat, termasuk tokoh publik maupun keluarga pejabat daerah, yang menjadikan pelaksanaan tradisi lokal sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, budaya Banjar tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa dikenal lebih luas di tingkat nasional maupun internasional.

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Gubernur KalselMandi tujuh bulan
Comments (0)
Add Comment