Tangkal Aliran Menyimpang, Kejari Tanbu Gelar Rakoor Pakem

0 380

TANAH BUMBU, lugasnusantara.co.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tanah Bumbu menggelar rapat koordinasi Penganut Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem), di Kantor Kejari setempat, Selasa (22/10/24)

Rakoor dihadiri unsur forkopimda, pihak LSM, tokoh agama dan masyarakat. Rakoor ini dilaksanakan mengingat masih bermunculan laporan masyarakat terkait adanya aliran yang meresahkan, sehingga kepawaspadaan perlu untuk ditingkatkan.

Bupati Tanah Bumbu melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Eka Saprudin, meminta jika ada kegiatan keagamaan atau kepercayaan yang mencurigakan, maka segera melaporkan kepada aparat pemerintah setempat.

“Melaporkan langsung kepada tim Pakem, agar tim dapat menindaklanjuti dan mengambil beberapa langkah terhadap aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.

Eka berharap agar pemerintah daerah beserta aparat maupun masyarakat untuk bekerja sama dalam menangani permasalahan berbagai aliran yang dapat meresahkan, sehingga terciptanya masyarakat Tanah Bumbu yang hidup beragama secara damai tentram dan rukun.

Terkait dalam pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024, kata Eka, pihaknya turut memohon kerjasamanya untuk memantau kondisi di lapangan.

“Kalau ada hal hal yang dianggap mencurigakan segera sampaikan baik itu secara hirarkis melalui kepala desa maupun camat. Sehingga pelaksanaan Pilkada kita bisa berjalan dengan baik, tentunya saling berkoordinasi dan berkomunikasi,” pintanya.

Sementara itu, Kajari Tanah Bumbu, Dr. Dinar Kripsiaji, menambahkan bahwa di tahun 2024 tadi Pilpres dan Pileg serentak sudah dilaksanakan dengan sukses. Maka di bulan November tahun ini akan diadakan pula Pilkada serentak.

“Meskipun relatif aman, kita tetap waspada kerena biasanya ketidakamanan berada pada benturan dan saling ketersinggungan antara pendukung dua calon atau lebih,” ujarnya.

Kalau calonnya ada tiga tak seberapa dibanding kalau calonnya ada dua, maka potensi kerawanan akan muncul.

Diketahui Tanah Bumbu ini punya calon tunggal, tetapi bukan tidak mungkin tak punya potensi konflik. Di sinilah Pakem berfungsi kelarena isu agama dan isu kepercayaan itu sangat mudah untuk diprovokasi.

“Itu sudah terjadi beberapa tempat, Alhamdulillah sampai dengan sekarang, aliran kepercayaan yang mengarah simpatisme pilkada tidak ada, tetapi yang ada hanya kepercayaan yang timbul dimodifikasi beberapa orang dengan mengarah pada penyimpangan. Saya yakin TNI dan Polri punya perhatian yang sama terhadap ancaman aliran yang menyimpang,” pungkasnya.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan ditampilkan.