Kepala BMKG Kalsel : Kemarau Kalsel Tahun 2023 Berbeda Dengan Tahun Sebelumnya
BANJARMASIN, lugasnusantara.co.id – Koordinator Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Kalimantan Selatan, Goeroeh Tjiptanto menyebutkan perbedaan musim kemarau yang terjadi di wilayah Kalsel pada tahun 2023 ini dengan beberapa tahun sebelumnya.
Ia menyampaikan kepada masyarakat jika tahun ini adalah kemarau dengan hujan rendah, berbeda dengan tiga tahun berturut-turut sebelumnya yakni kemarau basah.
“Sejak April lalu, kemarau 2023 diprakirakan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Kalsel ada berbeda dengan tahun sebelumnya, terutama kemarau 2020 sampai 2022,” kata Goeroeh Tjiptanto, Rabu (6/9/2023).
Perbedaan ini cukup pendek, dan beberapa daerah di Kalsel disebutkan seakan tanpa kemarau karena saat itu menguatnya fenomena La Nina atau fase dingin yakni fenomena suhu muka laut dingin di atas normalnya yang terjadi di samudera Fasifik bagian tengah, kebalikan dengan El Nino.
“Ini ditambah juga dengan kondisi lautan di daerah Dipole Mode atau Barat Sumatera hingga Pantai Timur Afrika yang juga dingin hingga netral, akibatnya wilayah Indonesia secara umum menghangat tidak terkecuali wilayah Kalsel waktu itu,” lanjutnya.
Sedangkan Tahun 2023 ini, Kepala Staklim Kalsel ini menyebutkan jika kemarau di Kalsel sudah terjadi sejak pertengahan Mei lalu dan meski memang masih ada hujan yang cukup terjadi di beberapa daerah.
“Namun, sejak pertengahan Juli 2023 dari pantauan data BMKG Kalsel didapatkan bahwa hampir seluruh wilayah di Kalsel curah hujannya rendah, artinya curah hujan rendah sudah terjadi selama lima dasarian atau minimal kita mengalaminya sudah 50 hari hingga hari ini,” terang Goeroeh Tjiptanto.
Maka, dengan dengan kondisi curah hujan yang rendah bahkan sangat rendah saat ini, kepada seluruh pihak termasuk masyarakat luas kiranya dapat menyikapi kemarau lebih bijak lagi.
“Mari kita bijak dalam penggunaan air serta perlunya kewaspadaan bagi masyarakat dalam kegiatan kesehariannya, termasuk juga yang berhubungan dengan api seperti membuang puntung rokok saat memancing, membersihkan lahan, membakar sampah dan lainnya agar lebih diperhatikan,” harapnya.
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id